Dunia Maya Booming di Kalangan Remaja
Dunia maya atau yang biasa disebut dunia dibalik layar memang
mengasyikkan. Di masa modern ini siapa yang tak mengenal internet? dari segi profesi, kalangan masyarakat,
pendidikan dan usia, hampir semua golongan masyarakat sudah tahu dan akrab
dengan internet. Seiring dengan perkembangan waktu dan modernisasi, internet
menjadi sebuah kebutuhan dan aktifitas tetap manusia sebagai anggota
masyarakat. Selain menjadi tuntutan profesi, pengembangan ilmu pengetahuan,
berita, dan hiburan, berinternet juga menjadi cara alternatif seseorang untuk
bergaul sebagai makhluk sosial.
Di dalam dunia maya kita bisa mengumpulkan berbagai
wawasan penting demi menunjang pengetahuan kita secara luas, namun yang sedang
digemari saat ini adalah beberapa situs yang menyediakan forum untuk komunikasi
secara bebas antar anggotanya hanya dengan mendaftarkan diri, dan secara
otomatis kita akan menemukan dunia yang sangat menakjubkan diluar sana,
contohnya: GoogleTalk, AIM, Yahoo,
Multiply, Live Messanger, mIRC, My Space, Friendster, dan Facebook, Blogger,
serta situs lainnya. Lalu, apakah situs jejaring sosial ini
mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalah baru dalam kehidupan?
Akhir-akhir ini banyak dijumpai
pemberitaan di media cetak dan elektronik yang memberitakan tentang
penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah
kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja
perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook). Selain itu penyalahgunaan situs jejaring sosial (facebook) juga digunakan sebagai
ajang prostitusi di kalangan remaja. Selain kedua hal tersebut, masih banyak
lagi masalah-masalah yang ditimbulkan dari situs pertemanan sosial. Keadaan ini
sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat,
yakni untuk memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan konsumen atau pemakai,
menekankan pada sisi sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi
emosionalnya.
Dampak terburuk dalam dunia pendidikan
yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya
motivasi dan prestasi belajar siswa. Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih
banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring
sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah
menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang
baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna
situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan
untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan
berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta
didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia
maya tersebut.
Yang
paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan globalisasi seperti
sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat
penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses
internet dan situs jejaring sosial. Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk
mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon
seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs
jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan.
Apa yang harus dilakukan? Semuanya hanya butuh
pemikiran yang tepat dan logis, bisa menempatkan dan menerima fungsi fasilitas
komunikasi sesuai dengan proporsinya masing – masing. Kinerja dan dampak
positif dari penggunaan dunia maya
akan sangat terasa jika bisa menggunakannya dan tetap tunduk pada undang-undang
internet (cyberlaw), memakai
sesuai dengan fungsi yang proporsional.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih :-)